Senin, 17 November 2014

E-LEARNING

Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis TI menjadi tidak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan e-Learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya. Saat ini konsep e-Learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia terutama di Indonesia, terbukti dengan maraknya implementasi e-Learning di lembaga pendidikan yang ada di Indonesia.
Perkembangan e-learning sejalan dengan perkembangan dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi yang berkembang dengan sangat pesat baik dari sisi perangkat keras (Hardware) maupun perangkat lunak (Software). E-learning mulai berkembang sejalan dengan mulai dikenalnya komputer oleh masyarakat luas, dan mulainya komputer digunakan secara luas oleh masyarakat terutama oleh kalangan akademisi sebagai suatu teknologi yang terjangakau dan dibutuhkan untuk membantu memecahkan berbagai persoalan di dunia pendidikan maupun dalam kebutuhan sehari-hari.
Definisi
Istilah e-Learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi e-Learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley [Hartley, 2001] yang menyatakan:
e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.

LearnFrame.Com dalam Glossary of e-Learning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa:
e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik
untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan
komputer,maupun komputer standalone.

Dari puluhan atau bahkan ratusan definisi yang muncul dapat kita simpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-Learning.

Fungsi e-learning.
Setidaknya ada 3 (tiga) fungsi e-learning, yaitu sebagai suplement yang sifatnya pilihan/opsional, pelengkap (complement), atau pengganti (substitution) (Siahaan, 2002).

a. Tambahan (suplement)
Dikatakan berfungsi sebagai tambahan (supplement), apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/ keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.

b. Pelengkap (complement)
Dikatakan berfungsi sebagai pelengkap (complement) apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima siswa di dalam kelas (Lewis, 2002). Sebagai pelengkap berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi pengayaan (reinforcement) atau perbaikan (remedial) bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. Materi pembelajaran elektronik dikatakan sebagai enrichment, apabila kepada peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/memahami materi pelajaran yang disampaikan guru secara tatap muka (fast learners) diberikan kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang disajikan guru di dalam kelas. Dikatakan sebagai program remedial, apabila kepada peserta didik yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran yang disajikan guru secara tatap muka di kelas (slow learners) diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar peserta didik semakin lebih mudah memahami materi pelajaran yang disajikan guru di kelas.


c. Pengganti (substitution)
Beberapa sekolah/ perguruan tinggi di negara-negara maju memberikan beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para peserta didiknya. Tujuannya agar para peserta didik dapat secara fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari mahasiswa. Ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih peserta didik, yaitu:
a. Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional)
b. Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan
c. Sepenuhnya melalui internet.
Alternatif model pembelajaran mana pun yang akan dipilih mahasiswa tidak menjadi masalah dalam penilaian. Karena ketiga model penyajian materi perkuliahan mendapatkan pengakuan atau penilaian yang sama. Jika peserta didik dapat menyelesaikan program perkuliahannya dan lulus melalui cara konvensional atau sepenuhnya melalui internet, atau bahkan melalui perpaduan kedua model ini, maka institusi penyelenggara pendidikan akan memberikan pengakuan yang sama. Keadaan yang sangat fleksibel ini dinilai sangat membantu mahasiswa untuk mempercepat penyelesaian perkuliahannya.

Manfaat e-learning
E-Learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi pelajaran. Demikian juga interaksi antara peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun antara sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri peserta didik. Guru atau instruktur dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di dalam web untuk diakses oleh para peserta didik.

Keuntungan Menggunakan e-Learning
Keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya adalah sebagai berikut:
• Menghemat waktu proses belajar mengajar.
• Mengurangi biaya perjalanan.
• Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku).
• Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas.
• Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.

Kekurangan Menggunakan E-Learning
1. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa bahkan antar-siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar-mengajar.
2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis.
3. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
4. Berubahnya peran guru dan yang semula menguasai teknik pembelajar-an konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.
5. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.

Contoh Sistem Aplikasi e-Learning dan Penerapannya



Gambar 1: IlmuKomputer.Com – Sistem eLearning Gratis Berbasis Aktifitas Komunitas [http://ilmukomputer.com]

Strategi Pengembangan e-Learning
Ketika kita berbicara tentang strategi pengembangan e-Learning, maka hakekatnya adalah sama saja dengan strategi pengembangan perangkat lunak. Hal ini karena e-Learning adalah juga merupakan suatu perangkat lunak. Dalam ilmu rekayasa perangkat lunak (software engineering), ada beberapa tahapan yang harus kita lalui pada saat mengembangkan sebuah perangkat lunak.




Gambar 2: Tahapan Rekayasa Perangkat Lunak

Masalah analisa kebutuhan pada makalah ini ditonjolkan karena ini hal terpenting yang sering dilupakan oleh pengembang aplikasi e-Learning. Pengembang terobsesi untuk membuat aplikasi e-Learning terlengkap dan terbaik, padahal itu belum tentu sesuai dengan kebutuhan sebenarnya dari pengguna.

Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis TI menjadi tidak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan e-Learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya. Saat ini konsep e-Learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia terutama di Indonesia, terbukti dengan maraknya implementasi e-Learning di lembaga pendidikan yang ada di Indonesia.
Perkembangan e-learning sejalan dengan perkembangan dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi yang berkembang dengan sangat pesat baik dari sisi perangkat keras (Hardware) maupun perangkat lunak (Software). E-learning mulai berkembang sejalan dengan mulai dikenalnya komputer oleh masyarakat luas, dan mulainya komputer digunakan secara luas oleh masyarakat terutama oleh kalangan akademisi sebagai suatu teknologi yang terjangakau dan dibutuhkan untuk membantu memecahkan berbagai persoalan di dunia pendidikan maupun dalam kebutuhan sehari-hari.
Definisi
Istilah e-Learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi e-Learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley [Hartley, 2001] yang menyatakan:
e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.

LearnFrame.Com dalam Glossary of e-Learning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa:
e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik
untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan
komputer,maupun komputer standalone.

Dari puluhan atau bahkan ratusan definisi yang muncul dapat kita simpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-Learning.

Fungsi e-learning.
Setidaknya ada 3 (tiga) fungsi e-learning, yaitu sebagai suplement yang sifatnya pilihan/opsional, pelengkap (complement), atau pengganti (substitution) (Siahaan, 2002).

a. Tambahan (suplement)
Dikatakan berfungsi sebagai tambahan (supplement), apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/ keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.

b. Pelengkap (complement)
Dikatakan berfungsi sebagai pelengkap (complement) apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima siswa di dalam kelas (Lewis, 2002). Sebagai pelengkap berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi pengayaan (reinforcement) atau perbaikan (remedial) bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. Materi pembelajaran elektronik dikatakan sebagai enrichment, apabila kepada peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/memahami materi pelajaran yang disampaikan guru secara tatap muka (fast learners) diberikan kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang disajikan guru di dalam kelas. Dikatakan sebagai program remedial, apabila kepada peserta didik yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran yang disajikan guru secara tatap muka di kelas (slow learners) diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar peserta didik semakin lebih mudah memahami materi pelajaran yang disajikan guru di kelas.


c. Pengganti (substitution)
Beberapa sekolah/ perguruan tinggi di negara-negara maju memberikan beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para peserta didiknya. Tujuannya agar para peserta didik dapat secara fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari mahasiswa. Ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih peserta didik, yaitu:
a. Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional)
b. Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan
c. Sepenuhnya melalui internet.
Alternatif model pembelajaran mana pun yang akan dipilih mahasiswa tidak menjadi masalah dalam penilaian. Karena ketiga model penyajian materi perkuliahan mendapatkan pengakuan atau penilaian yang sama. Jika peserta didik dapat menyelesaikan program perkuliahannya dan lulus melalui cara konvensional atau sepenuhnya melalui internet, atau bahkan melalui perpaduan kedua model ini, maka institusi penyelenggara pendidikan akan memberikan pengakuan yang sama. Keadaan yang sangat fleksibel ini dinilai sangat membantu mahasiswa untuk mempercepat penyelesaian perkuliahannya.

Manfaat e-learning
E-Learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi pelajaran. Demikian juga interaksi antara peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun antara sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri peserta didik. Guru atau instruktur dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di dalam web untuk diakses oleh para peserta didik.

Keuntungan Menggunakan e-Learning
Keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya adalah sebagai berikut:
• Menghemat waktu proses belajar mengajar.
• Mengurangi biaya perjalanan.
• Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku).
• Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas.
• Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.

Kekurangan Menggunakan E-Learning
1. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa bahkan antar-siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar-mengajar.
2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis.
3. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
4. Berubahnya peran guru dan yang semula menguasai teknik pembelajar-an konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.
5. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.

Contoh Sistem Aplikasi e-Learning dan Penerapannya


download (1).png
Gambar 1: IlmuKomputer.Com – Sistem eLearning Gratis Berbasis Aktifitas Komunitas [http://ilmukomputer.com]

Strategi Pengembangan e-Learning
Ketika kita berbicara tentang strategi pengembangan e-Learning, maka hakekatnya adalah sama saja dengan strategi pengembangan perangkat lunak. Hal ini karena e-Learning adalah juga merupakan suatu perangkat lunak. Dalam ilmu rekayasa perangkat lunak (software engineering), ada beberapa tahapan yang harus kita lalui pada saat mengembangkan sebuah perangkat lunak.

download.png


Gambar 2: Tahapan Rekayasa Perangkat Lunak

Masalah analisa kebutuhan pada makalah ini ditonjolkan karena ini hal terpenting yang sering dilupakan oleh pengembang aplikasi e-Learning. Pengembang terobsesi untuk membuat aplikasi e-Learning terlengkap dan terbaik, padahal itu belum tentu sesuai dengan kebutuhan sebenarnya dari pengguna.


Selasa, 08 Juli 2014

Database

Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan informasi. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi berupa tipe data, struktur, dan juga batasan-batasan data yang akan disimpan. Basis data merupakan aspek yang sangat penting dalam sistem informasi dimana basis data merupakan gudang penyimpanan data yang akan diolah lebih lanjut. Basis data menjadi penting karena dapat menghidari duplikasi data, hubungan antar data yang tidak jelas, organisasi data, dan juga update yang rumit.
Proses memasukkan dan mengambil data ke dan dari media penyimpanan data memerlukan perangkat lunak yang disebut dengan sistem manajemen basis data (database management system | DBMS). DBMS merupakan sistem perangkat lunak yang memungkinkan user untuk memelihara, mengontrol, dan mengakses data secara praktis dan efisien. Dengan kata lain semua akses ke basis data akan ditangani oleh DBMS. Ada beberapa fungsi yang harus ditangani DBMS yaitu mengolah pendefinisian data, dapat menangani permintaan pemakai untuk mengakses data, memeriksa sekuriti dan integriti data yang didefinisikan oleh DBA (Database Administrator), menangani kegagalan dalam pengaksesan data yang disebabkan oleh kerusakan sistem maupun disk, dan menangani unjuk kerja semua fungsi secara efisien. Tujuan utama dari DBMS adalah untuk memberikan tinjauan abstrak data kepada user (pengguna). Jadi sistem menyembunyikan informasi tentang bagaimana data disimpan, dipelihara, dan tetap dapat diambil (akses) secara efisien. Pertimbangan efisien di sini adalah bagaimana merancang struktur data yang kompleks tetapi masih tetap bisa digunakan oleh pengguna awam tanpa mengetahui kompleksitas strukturnya.
SQLite adalah database yang bisa dibangun di android. SQlite memiliki fitur relational database, hampir sama dengan SQL pada desktop hanya saja SQlite membutuhkan memori yang sedikit.
SQLite terdapat pada semua perangkat android, cukup mendefinisikan perintah SQL untuk membuat atau meng-update database, selanjutnya sistem pada android akan menangani hal-hal yang berhubungan dengan database. SQLite database otomatis akan tersimpan di dalam path data/ data/ nama_package/ database/ nama_database.
Database Oracle adalah Database relasional yang terdiri dari kumpulan data dalam suatu sistem manajemen Database RDBMS. Perusahaan Software Oracle memasarkan jenis Database ini untuk bermacam-macam aplikasi yang bisa berjalan pada banyak jenis dan merk perangkat keras komputer (platform).

Database Oracle terdiri dari beberapa komponen berikut ini :
  • Software Oracle
  • Database, yang tersimpan dalam bentuk file pada satu disk atau lebih.
  • Instance Oracle, terdiri dari background process dan shared memory area
  • Server process, yang meng-handle user dan aplikasi yang telah terhubung dengan Database, dan juga mengatur memori dan temporary storage yang digunakan process tersebut.
  • Oracle Net, yang memungkinkan komunikasi antara client application dengan Database oracle pada sebuah jaringan.

Sumber :
 Huda, Arif Akbarul, Live Coding! – 9 Aplikasi Buatan Sendiri, Andi, Yogyakarta, 2013.
URL http://ekosuwono.wordpress.com/tag/oracle-adalah/
URL http://termasmedia.com/65-pengertian/69-pengertian-database.html

Jumat, 30 Mei 2014

Tabel dan Grafik


1.1 Daftar kecelakaan lalu lintas berdasarkan jenis kendaraan
Penjelasan isi tabel :
Jumlah kecelakaan terbanyak yaitu pada tahun 2009 dengan jumlah unit kendaraan berjumlah 481 unit. Sedangkan pada tahun 2010 tingkat kecelakaan nya lebih rendah dengan jumlah 467 unit kendaraan. Kendaraan dengan tingkat kecelakaan paling tinggi yaitu sepeda motor pada tahun 2009 dengan jumlah 331 dan 2010 dengan jumlah 325.





Gambar 1.1 Grafik Indeks Korupsi Partai

Sumber : http://www.indikator.co.id/news/details/1/47/Press-Rilis-Quick-Count-Pemilu-Legislatif-2014

Penjelasaan isi tabel:
Korupsi terbesar di tingkat partai yaitu mencapai 5,95 dengan nama partai PDIP dan jumlah korupsi terendah yaitu 0,20 dengan nama partai PKS. Dari 11 partai yang ada, hampir semua partai terdapat korupsi. Partai PKPI dan PBB dengan jumlah yang sama korupsinya mencapai 1,05.










Minggu, 27 April 2014

BasisData

Database atau dalam buku simarmata & paryudi (2006) disebutkan sebagai berikut :
11. Menurut Stephen dan plew (2000), adalah mekanisme yang digunakan untuk menyimpan informasi atau data.
22. Menurut Silberschatz (2002), mendefinisikan basisdata sebagai kumpulan data berisi informasi yang sesuai untuk perusahaan.
33. Menurut Ramakrishnan dan Gehrke (2003), menyatakan basisdata sebagai kumpulan data, umumnya mendeskripsikan aktivitas satu organisasi atau lebih yang berhubungan.
44. Menurut Mcleod (2001), adalah kumpulan seluruh sumber daya berbasis komputer milik organisai.
Proses perancangan database merupakan bagian dari micro lifecycle. Sedangkan kegiatan-kegiatan yang terdapat di dalam proses tersebut diantaranya : pengumpulan data dan analisis, perancangan database secara konsepsual, pemilihan DBMS, perancangan database secara logika (data model mapping), perancangan database secara fisik, dan implementasi sistem database. Sekarwati (2001) dalam Abdillah (2003).
·         Sedangkan kegiatan utama dalam perancangan suatu database adalah:
1.      Perancangan basisdata secara konsepsual (conceptual scheme design).
2.       Perancangan basis data secara logika (logical design).
3.      Perancangan basisdata secara fisik (phisycal design).
·         Tujuan perancangan basisdata :
1.       untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan  aplikasi-aplikasinya.
2.      memudahkan pengertian struktur informasi.
3.       mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space). (Abdillah, 2003).
Model data entity relationship (ER) merupakan model data tingkat tinggi, karena didasarkan pada persepsi dunia nyata yang terdiri dari koleksi objek dasar yang disebut entitas/himpunan entitias dan relasi/himpunan relasi antara objek-objek tersebut (Silberschatz dkk., 2006).
Pada Diagram ER, bentuk persegi empat menggambarkan himpunan entitas, gambar belah ketupat menggambarkan himpunan relasi, atribut dituliskan dibawah nama himpunan entitas pada persegi empat, garis digunakan untuk menghubungkan himpunan entitas dengan himpunan relasi, serta garis bawah menunjukkan bahwa atribut tersebut merupakan primary key.
Selain itu, tanda panah menunjukkan batasan kardinalitas untuk one dan tanpa panah menunjukkan many, serta angka dengan format (x..y) menunjukkan limit, x untuk minimum dan y untuk maksimum partisipasi entitas dalam himpunan relasi. Jenis pemetaan kardinalitas terdiri dari one to one, one to many, many to one, dan many to many. Pemetaan kardinalitas menyatakan jumlah entitas yang saling berelasi dalam sebuah himpunan relasi (Octafian, 2011).
            Borland Delphi 7.0 (Delphi), adalah paket bahasa pemrograman yang bekerja dalam sistem operasi Windows. Delphi merupakan bahasa pemrograman yang mempunyai cakupan kemampuan yang luas dan sangat canggih. Berbagai aplikasi dapat dibuat dengan Delphi, termasuk aplikasi untuk pengolah teks, grafik, angka, database dan aplikasi web. Delphi menyediakan fasilitas yang lengkap untuk mengelolah database. Berbagai format database dapat diolah dengan Delphi, misalnya database dengan format Paradox, dBase, MS-Access, ODBC, SyBASE, Oracle dan lain-lain.
Sebelum Delphi, Borland sudah lama mengeluarkan program untuk manajemen database yang sangat terkenal, yaitu program Paradox. Dengan Delphi, kemampuan yang ada pada program Paradox menjadi lebih baik dan makin sempurna. Dalam format Paradox, satu file database hanya berisi satu tabel database. Jadi berbeda dengan format Microsoft Access, yang memungkinkan membuat beberapa tabel dalam satu file database. Dalam penelitian kali ini penulis menggunakan Paradox sebagai manajemen databasenya.

Daftar Pustaka :
· Leon Andretti Abdillah. (2006), Perancangan Basisdata System Informasi, Universitas Bina Darma, Palembang.
· Andri Pranolo, Siti Muslimah Widyastut. (2013), Desain Basisdata, Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
· Sigit Prastawa, (2013), Database System, STIKOM PGRI Banyuwangi.



Minggu, 30 Maret 2014

Latar Belakang Masalah



             Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia. Berkembang pesatnya bahasa disemua Negara khusus nya di Indonesia membuat sebagian masyarakat ingin mengetahui makna dan arti dari bahasa itu sendiri. Sebuah teknologi yang sedang berkembang saat ini adalah aplikasi mobile yang berbasis Android. Android ini pun dapat dikembangkan oleh para penggunanya. Sebagai sebuah teknologi yang tidak membatasi mobilitas penggunanya, perangkat selular memliki kelebihan, karena kemampuannya menyediakan berbagai macam fungsi. selain fungsi utamanya sebagai alat komunikasi, Salah satu fungsi yang dapat dihasilkan oleh teknologi ini yaitu dapat memenuhi kebutuhan pengguna untuk menambah pengetahuan khususnya dalam belajar salah satu bahasa daerah Jawa Barat yaitu Sunda.
            Biasanya untuk memenuhi kebutuhan tersebut digunakan media - media seperti kamus yang tebal. Saat ini teknologi mobile sudah berkembang pesat, maka hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk membuat sebuah aplikasi kamus bahasa sunda berbasis Android.
            Kebanyakan orang belum banyak mengetahui tentang arti dari bahasa sunda itu sendiri khususnya bagi para pendatang didaerah Jawa Barat. Banyak sekali kamus-kamus yang sudah ada yang bisa di download dengan mudah. Maka dengan makin berkembangnya Android dan berkembangnya kemampuan masyarakat menggunakan Android, aplikasi kamus bahasa Sunda ini dapat mendukung untuk pencarian arti sebuah kata yang dengan mudah dapat dimengerti oleh semua orang.
             Dengan adanya aplikasi kamus ini, penulis berharap pengguna dapat mengetahui banyak terjemahan dari bahasa sunda tersebut dan dijadikan sebagai sarana pembelajaran bagi siswa-siswi SD, SMP, SMA khususnya di daerah Jawa Barat yang mendapatkan pembelajaran tentang bahasa sunda.