Selasa, 30 April 2013

Inflasi

I. Pendahuluan
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.

II. Teori
Macam-macam Inflasi:
Kita banyak membaca di berita tentang kenaikan harga barang di pasaran yang dikeluhkan oleh banyak kalangan, biasanya ibu-ibu rumah tangga atau para pengusaha. Kenaikan harga barang ini biasa disebut sebagai inflasi. Inflasi seperti momok yang mengerikan, tidak hanya bagi orang secara individu namun juga bagi sebuah negara.
Inflasi bisa menghancurkan perekonomian sebuah negara dengan sangat cepat. Secara umum inflasi adalah kenaikan harga barang secara terus menerus dalam kurun waktu yang cukup lama. Ada berbagai macam inflasi yang bisa dilihat dari beberapa macam aspek. 

Yang pertama yaitu inflasi berdasarkan tingkatnya. Inflasi ini dibagi menjadi 4 tingkat, yaitu:  
            1.inflasi ringan
            2.inflasi sedang 
            3.inflasi berat dan 
            4.hyper inflasi.
-Inflasi ringan terjadi jika laju inflasinya di bawah 10% per tahun. Sedangkan 

-inflasi sedang jika laju inflasinya antara 10% sampai 30% per tahun. 
-Inflasi berat yaitu inflasi dengan laju inflasi antara 30% sampai 100%. Dan 
-hyper inflasi terjadi jika laju inflasinya lebih dari 100% per tahun.
 

Inflasi juga bisa dilihat dari faktor penyebabnya. Ada 2 macam inflasi yaitu:
1.pull inflation (demand) dan 
2.push inflation (cost). 
-Pull inflation adalah kondisi dimana permintaan barang di pasaran meningkat pesat. Hal ini menyebabkan harga di pasaran juga ikut meningkat.Sedangkan 
-push inflation terjadi karena biaya produksi sebuah barang meningkat. 
Misalnya naiknya harga bahan baku atau naiknya upah para buruh. Kondisi ini juga akan menyebabkan meningkatnya harga barang. 

Inflasi berdasarkan asal terjadinya juga dibagi menjadi 2 yaitu: 
1.inflasi dalam negeri dan 
2.luar negeri.
-Inflasi dalam negeri biasanya terjadi karena gagal panen di negara tersebut. Sedangkan 

-inflasi luar negeri terjadi karena negara tersebut masih menggantungkan produknya pada negara lain. Sehingga kenaikan harga barang import bisa menyebabkan inflasi. 

III. Pembahasan
Mengapa Inflasi Timbul, ada 4 alasan:
1)Tarikan permintaan(demand full inflation) 
Bertambahnya permintaan terhadap barang-barang dan jasa-jasa
mentebabkan bertambahnya permintaan factor-faktor produksi.Inflasi terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewahtu perokonomian yang bersangkutan berada dalam situasi full employment.Inflasi yang ditimbulkan oleh permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga dikenl dengan istilah demand pull inflation.
Bertambahnya permintaan disebabkan oleh adanya kenaikan pengeluaran Negara yang dibiayai melalui pencetakan uang atau pendapatan dari hasil eksport sebagai akibat dari naiknya permintaan luar negeri atau meningkatnya investasi swasta.Inflasi bias saja terjadi karena pergeseran-pergeseran fungsi konsumsi,fungsi investasidan fungsi pengeluaran Negara.Ini berarti demand full inflation tidak hanya diakibatkan oleh suplay uang yang bertambah tetapi juga oleh penambahan fungsi konsumsi,investasidan pengeluaran pemerintah.

2)Desakan Biaya(cost push inflation) 

Biasanya pada batas demand inflation ada kecenderungan untuk meningkatkan produksinya akibat meningkatnya permintaan dari masyarakat,akan tetapi kenaikan tersebut diikuti dengan menurunnya omzet penjualan sebagai akibat kelesuan pasar sekalipun harga meningkat namun pendapatan nyata berkurang karena penuruna penawaran agregat.Inflasi yang terjadi karena penurunan agregat disebut cost push inflation.
Dari segi jumlah output,pada inflasi permintaan kecenderungan output naik bersama-sama dengan kenaikan harga umum,sebaliknya dalam inflasi dorongan biaya,biasanya kenaikan harga bersamaan dengan penurunan omzet penjualan barang.


3)Inflasi Campuran
Inflasi campuran adalah inflasi yang terjadi disebabkan oleh kombinasi(campuran)antara unsure inflasi tarikan permintaan dan inflasi dorongan biaya.
 

4)Inflasi Impor atau Imported Inflation
Imported inflation adalah inflasi yang terjadi karena pengaruh inflasi dari luar negeri.Hal ini terjadi sebagai akibat adanya perdangan antarnegara.Pengaruh ekonomi luar negeri dapat mempengaruhi ekonomi dalam negeri misalnya suatu Negara seg\dang mengalami inflasi kemudian barang dari Negara Negara tersebut dibutuhkan oleh Negara lain dan diimpor,maka barang tersebut menjadi lebih mah
al.  


Sumber : 
http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi
http://www.newzmash.com/macam-macam-inflasi/
http://rianniza.blogspot.com/2010/03/sebab-sebab-timbulnya-inflasi.html

Senin, 01 April 2013

Pasar Oligopoli



I. Pendahuluan
Jika menyebutkan pasar oligopoli, saya terasa asing sekali mendengarnya karena saya jarang mendengar kata-kata ini. Agar lebih terbiasa mari kita bahas bersama-sama tentang oligopoli


II. Teori
Pasar oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Pasar hanya dikuasai oleh beberapa kelompok pengusaha ada kesepakatan antar pengusaha untuk mengalahkan atau mendikte pasar (konsumen). Contoh : Melakukan permainan harga.


III. Pembahasan
Bentuk-bentuk oligopoli :

*Price- fixing, bentuk praktek oligopoli dimana perusahaan2 oligopolitis sepakat untuk menetapkan harga lebih tinggi dan memaksa konsumen untuk menerima harga tersebut.

*Manipulasi penawaran, bentuk praktek oligopoli dimana perusahaan2 oligopolitis sepakat untuk menunda proses produksi atau menghentikan penawaran untuk kurun waktu tertentu sehingga terjadi kelangkaan barang di pasar.

Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga di antara pelaku usaha yang melakukan praktik oligopoli menjadi tidak ada. Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel

Contoh Pasar Oligopoli di Indonesia :

1.Di Indonesia pasar oligopoli dapat dengan mudah kita jumpai, misalnya pada pasar semen,   pasar layanan operator selular, pasar otomotif serta pasar yang bergerak dalam industri berat. 

2.Produk layanan dari operator selular GSM dan CDMA di Indonesia, dapat dikelompokkan ke dalam pasar oligopoli 

sumber : http://kahfiehudson.blogspot.com/2012/03/pasar-oligopoli.html